Inovasi dalam Bentuk Figur kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Latar belakang atau yang melatar belakangi bahwa kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adiluhung pada aspek pertunjukan dan sastra, tapi pada aspek bentuknya. mengutamakan pada figur kayon yang memiliki atau yang penuh nilai adiluhung. Dalam perkembangannya seiring perkembangan zaman.
Bentuk figur kayon di Surakarta ini mengalami perubahan dan muncul berbagai ragam bentuk.Awal kemunculan figur kayon itu pada tahun 1522 masehi atau tepatnya pada 1443 tahun saka, yang diketahui pada sengkalan memet yang berbunyi ''Gendi Dadi Sucining Jagat'' yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Dan kemudian muncul bentuk baru yang diciptakan oleh ''Sri Susuhunan Paku Buwono 2'' dengan sengkalan memet ''Gapura Lima Retuning Bumi''atau bertempat pada tahun 1659 jawa atau perdekatan dengan 1739 masehi.
kemudian pada perkembangan bentuk figurnya.Diketahui pada tahun 1856 masehi ini ada koleksi dari museum di Belanda, di mana bentuk kayu ini muncul isiannya dengan bentuk sama kembaran harimau dan Banteng atau macam dan Banteng.
rumusan masalah:
1.Bagaimana inovasi bentuk figur kayon dalam wayang kulit purwa gaya Surakarta?
2.Mengapa terjadi inovasi belum tidur kayu pada wayang kulit purwo gayaSurakarta?
3.Bagaimana nilai filosofis bentuk ikon wayang kulit purwo gayaSurakarta ?
tanggapan dari pertanyaan di atas :
1.Bahwa inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya.
2.Bahwa inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk bentuk figur kayon sebelumnya.
3.Nilai filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentuknya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dari hasil inovasi.
Metode penelitian yang di lakukan menggunakan fenomenologi dengan fokus penelitian material.Figur khususnya adalah figur kayon gaya Surakarta yang didukung dengan data oral atau wawancara dari informan penelitian.
Inovasi Ragam Bentuk Figur Kayon
Bisa dilihat dari 6 aspek yaitu :
- Ragam ukuran : Tinggi 75-99 cm, Lebar 38-99 cm.
- Ragam Bidang : Wengku, Bedhahan dan Kadiwengku.
- Ragam isian : 97 ragam terdiri dari tumbuhan (20), hewan (43), makhluk mitologis (6), benda alam (11), buatan (13) dan symbol (4).
- Ragam Tatahan : 14 ragam terdiri dari, bubukan tratasan, untu walang, bubukan iring, mas-masan, gubahan, inten-intenan, smunem, sekar katu, patnan, seritan, sembuliyan, pipil dan susuk.
- Ragam Sunggingan : Sorotan, Gemblengan dan Padang Bulan.
- Ragam Sunggingan belakang : Sunggingan Api dan Sunggingan Air.
Komposisi isian kayon:
- Bagian pucukan terdiri dari pohon hayat
- Hewan terbang
- Hewan bergelantungan
- Hewan merangkak
- Makhluk mitologis
- Pembuka pertunjukan
- Pembatas kelir
- Pengganti adegan
- Pembagi babak
- Penjelma objek
- Penunuk tempat
- Penguat suasana
- Penutup pertunjukan
Komentar
Posting Komentar