Review Jurnal Semiotika Ferdinand De Saussure & Object

Nama: M. Maulana Alhafiz

NIM: 2021146500707

Kelas: R4i

> Jurnal 1

- Judul: Analisis Poster Video Klip Lathi: Kajian Semiotika Ferdinand De Saussure

- Objek: Video Klip Lathi

- Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode ini merupakan penelitian interpretatif yang menggunakan multitafsir yang melibatkan banyak metode. Sebuah studi kualitatif (Moelong, 2015: 6) merupakan karya penelitian yang tujuannya untuk memahami fenomena yang dialami oleh yang diteliti secara holistik dan dengan bantuan deskripsi verbal dan linguistik, dalam konteks alam yang khusus dan menggunakan metode ilmiah yang berbeda.

- Analisis: Dalam analisis karya poster Lathi, digunakan analisis teori Ferdinand de Saussure, dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa pesan atau makna yang disampaikan dalam bentuk gagasan pada poster ini berbicara tentang hubungan toxic dalam hubungan cinta yang dirasakan oleh pihak-pihak tertentu. terluka Perasaan cinta seharusnya membawa kebahagiaan, tetapi yang dilakukannya adalah rasa sakit. Yang pada akhirnya mengubah kepolosan seseorang menjadi pribadi yang tidak punya perasaan. Kata kata cinta dibisikkan untuk merubah wanita lugu menjadi iblis pendendam, disini aku melihat pesan yang dalam, bahwa seorang wanita dapat merantai hatinya dengan kata-kata belaka.

- Kesimpulan: Mengabaikan permasalahan dalam video klip Lathi, Weird Genius dengan bantuan Lath Art Director Andy Adrians membuat poster ini dalam bentuk presentasi visual yang sangat menarik. Melalui karya ini, ada pesan yang terekam untuk lebih berhati-hati dalam hubungan beracun, terutama kata-kata yang kita ucapkan kepada pasangan kita yang dapat mengarah pada hubungan yang tidak sehat.

> Jurnal 2

- Judul: Analisis Teks Ferdinand De Saussure dalam Lirik Lagu Bismillah Sabyan Gambus

- Objek: Lirik Lagu Sabyan Gambyus

- Metode Peneltian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (literary research), yang pendekatan kualitatifnya menggunakan pisau analisis teori semiotik tekstual Ferdinand de Saussure. Data audio, teks dan audio visual dianalisis dengan menggunakan metode semiotik. Informasi ini dapat berupa verbal atau non-verbal, sehingga penelitian semiotika lebih tepat menggunakan pendekatan kualitatif (metodologi).

- Analisis: Analisis isi mendefinisikan analisis isi. Eriyanton Krippendorff mendefinisikan unit analisis sebagai sesuatu yang dianggap sebagai data, disimpan dan dipisahkan oleh batasannya sendiri dan diidentifikasi untuk analisis selanjutnya. Unit analisis sangat penting karena unit analisis nantinya akan menentukan teks atau gambar apa yang dilihat dan akhirnya hasil atau temuan. Lirik lagu “Bismillah” karya Sabyan Gambus digunakan untuk analisis penelitian ini. Kemudian dianalisis dengan pisau analisis tekstual Ferdinand de Saussure.

- Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, ditemukan bahwa kata-kata bait pertama mengacu pada makna  mengingat Allah dan berserah diri kepada-Nya. Kata-kata bait kedua merujuk pada makna  selalu bersyukur dan kata-kata bait ketiga merujuk pada makna  mengakui kebesaran Tuhan. Fakta sosial berdasarkan lirik ini menunjukkan bahwa sebagian orang mengingat Allah hanya ketika keadaan buruk. Kata Bismillah hanya diucapkan untuk hal-hal tertentu, seperti makan atau bepergian, kecuali rasa syukur yang diungkapkan hanya pada saat suka.

> Jurnal 3

- Judul: Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Pertunjukkan Kethoprak Ringkes

- Objek: Pertunjukkan Kethoprak Ringkes

- Metode Penelitian: Analisis kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Prosedur meliputi mengumpulkan informasi, mereduksi informasi, menyajikan informasi, dan menarik kesimpulan. Pengumpulan data meliputi menonton tayangan video Kethoprak Short dan mencari teori-teori yang berkaitan dengan semiotika. Langkah selanjutnya adalah mereduksi data spesifik terkait semiotika dalam presentasi ini. Data terpilih kemudian dideskripsikan untuk mewakili fenomena yang sedang dijelaskan.

- Analisis: Teater Koma menampilkan karya ini dalam bentuk drama musikal di banyak tempat. Kethoprak Shortkes mencoba membuat karya ini dalam format kethoprak dan tentunya dengan gaya humor para pemainnya. Tidak semua adegan sama dengan Teater Koma. Video presentasi diambil dari youtube dengan judul "Kethoprak Shortkes Sam Pek Eng Tai Full CD1" (Tari Jawa Kreatif Baru, 2014a) dan "Kethoprak" Edaran Sam Pek Eng Tai Full CD2” (Tari Jawa Kreatif Baru, 2014b).

- Kesimpulan: Pementasan Kethoprak Shortkes berjudul “Sampek Eng Tay (Korban Multikrisis)” sarat dengan makna yang tidak mungkin. ditafsirkan berdasarkan pendengaran bunyi saja. Penggunaan kosa kata yang berbeda melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussurean. Dalam memahami konteks pertunjukan sebenarnya tidak terbatas pada linguistik saja, harus seperti teori Barthes yang memungkinkan sampai pada level pemaknaan yang lain.

OBJEK DESAIN PALING MENARIK DALAM DIRI SENDIRI


Object Desain: Melukis di atas kanvas
Alasan: saya melukis lukisan tersebut terinspirasi dari medsos tentang pemandangan gurun pasir di malam hari dan saya aplikasikan dengan melukisnya.karna dulu waktu sd saya suka melukis di kanvas sampai lukisan saya saya hargai waktu di pementasan karya seni lukis di sd saya yaitu SDIT INSAN UTAMA Pekanbaru. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Maxfit61?

Inovasi dalam Bentuk Figur kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta